little story to share: TEORI KEYNES

Pages

Senin, 30 Mei 2011

1

TEORI KEYNES


Teori permintaan uang keynes merupakan bagian dari teori ekonomi makronya yang dituangkan dalam buku “the General Theory of Employement, Interest and Money”. Meskipun teori keynes masih bersumber dari teori Cambridge, tetapi keynes mengemukakan sesuatu yang betul – betul berbeda dengan teori moneter klasik. Perbedaan ini terletak pada fungsi uang yang lain yaitu sebagai store of value (penyimpanan nilai) dan bukannya hanya sebagai means of Exchange (alat tukar/transaksi). Teori Keynes kemudian terkenal dengan nama Liquidity Preference.

Keynes menyatakan bahwa motif seseorang memegang uang tunai karena didorong oleh tiga motif yaitu sebagai berikut :

- Motif Transaksi

Permintaan uang untuk tujuan transaksi tidak merupakan suatu proporsi yang selalu konstan, tetapi dipengaruhi pula oleh tinggi rendahnya tingkat bunga. Hanya saja faktor tingkat bungan untuk permintaan uang untuk transaksi ini tidak ditekankan oleh keynes. Karena ia ingin menekankan peranan tingkat bunga dalam penentuan permintaan uang untuk tujuan lain yaitu tujuan spekulasi.

- Motif berjaga – jaga

Keynes juga membedakan permintaan uang untuk tujuan melakukan pembayaran – pembayaran yang tidak reguler atau yang diluar rencana transaksi normal.

Seseorang akan menyimpan uang tunai karena didorong oleh keinginan untuk berjaga – jaga terhadap kejadian – kejadian yang sifatnya darurat dan tak terduga.

- Motif Spekulasi (Speculative Motive)

Permintaan uang untuk sepekulasi merupakan pembaharuan dalam teori moneter dari keynes. Motif dari pemegang uang ini terutama bertujuan untuku memperoleh keuntungan yang bisa diperoleh dari seandainya si pemegang uang tersebut meramal apa yang akan terjadi dengan betul.

Secara garis besar teori keynes membatasi pada keadaan dimana pemilik kekayaan bisa memilih memegang kekayaannya dalam bentuk uang tunai atau obligasi. Uang tunai dianggap tidak memberikan penghasilan berupa sejumlah uang tertentu setiap periode.

Menurut keynes, orang bisa berspekulasi mengenai perubahan tingkat bunga pada waktu yang akan datang (perubahan harga pasar obligasi di waktu mendatang) dengan membeli atau menjual obligasi yang dipunyainya dengan harapan memperoleh keuntungan. Apabila ia mengharapkan tingkat bungan akan naik (atau harga obligasi turun) pada waktu yang akan datang, maka rasional baginya untuk menjual obligasi yang ia miliki dan memegang kekayaannya dalam bentuk uang tunai (hasil penjualan obligasi), karena ia bisa menghindari kerugian kapital yang mungkin terhadi sebagai akibat dari turunnya harga obligasi yang ia miliki. Sebaliknya bila ia mengharapkan tingkat bunga akan turun (atau harga obligasi naik), maka lebih baik baginya untuk membeli obligasi (mengurangi uang tunai yang ia pegang),karena ia bisa memperoleh keuntungan kapital berupa kenaikan nilai atau bunga dari obligasi yang dibelinya.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Makasih penjelasan teori Keynesnya.

Posting Komentar