little story to share: EKONOMI MONETER

Pages

Senin, 30 Mei 2011

0

EKONOMI MONETER

Teori Klasik :

Teori kuantitas mengenai uang (The Quantity Theory of Money) sebenarnya adalah teori mengenai permintaan dan penawaran uang serta interaksi antara keduanya. Teori ini menjelaskan hubungan antara penawaran uang (jumlah uang yang beredar) dengan nilai uang (tingkat harga). Hubungan antara kedua variabel tersebut dijabarkan dalam konsepsi (teori) mereka mengenai permintaan akan uang. Perubahan jumlah uang beredar (penawaran uang) berinteraksi dengan permintaan akan uang dan selanjutnya akan menentukan nilai uang (harga).

Irving Fisher

Teori kuantitas uang yang populer dikemukakan oleh Irving Fisher dalam buku The Purchasing Power of Money, New York (1991). Fisher mengemukakan bahwa untuk mengetahui hubungan antara jumlah uang beredar dengan tingkat harga umum yang berkaitan dengan daya beli uang, dapat dilihat dalam bentuk formula sebagai berikut:

MVT = PT

Keterangan:

M = Money (Jumlah uang yang beredar)

VT = Transaction Velocity of Circulation (kecepatan peredaran uang)

P = Price (tingkat harga umum)

T = Volume of Trade (volume perdagangan)

Dalam setiap transaksi selalu ada pembeli dan penjual. Jumlah uang dibayarkan oleh pembeli harus sama dengan jumlah uang yang diterima oleh penjual. Hal ini berlaku pula untuk keseluruhan perekonomian. Dalam suatu periode tertentu nilai dari barang – barang/jasa – jasa yang dibeli harus sama dengan nilai dari barang – barang yang dijual. Nilai dari barang – barang yang dijual sama dengan volume perdagangan (T) dikalikan harga rata – rata dari barang tersebut (P). Di lain pihak nilai dari barang yang ditransaksikan ini harus pula sama dengan jumlah uang yang ada di masyarakat (M) dikalikan dengan berapa kali rata – ratauang bertukar dari tangan satu ke tangan yang lain, atau rata – rata perputaran uang dalam periode tersebut (VT).

MVT = PT adalah suatu identitas dan bukan merupakan teori moneter. Identitas ini dikembangkan oleh Fisher menjadi suatu teori moneter. Identitas tersebut kemudian diberi nyawa dengan mentransformasikannya ke dalam bentuk

Md = 1/ VT.PT

Permintaan uang dari masyarakat adalah suatu proporsi tertentu 1/ VT dari nilai transaksi (PT). VT dan T menunjukkan variabel yang dianggap konstan (tetap). Posisi keseimbangan moneter : Md = Ms, dimana Ms (penawaran uang) dianggap ditentukan oleh pemerintah. Sehingga menghasilkan : Ms = 1/ VT. PT

Berdasarkan formula Ms = 1/ VT. PT tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat harga umum (P) berubah secara proporsional dengan perubahan sejumlah uang yang diedarkan oleh pemerintah. T ditentukan oleh tingkat output keseimbangan masyarakat, yang untuk fisher dan ahli ekonomi klasik lainnya selalu pada posisi Full Employement (kapasitas produksi sudah digunakan semua). Sedangkan besar kecilnya VT ditentukan oleh sifat proses transaksi yang berlaku di masyarakat dalam suatu periode. Sistem kelembagaan ini mencakup faktor – faktor misalnya pada masyarakat agraris tradisional memerluan uang yang lebih kecil untuk setiap volume transaksi daripada masyarakat industri/perdagangan, kebiasaan memberikan kredit perdagangan oleh penyalur kepada pembeli juga bisa mengakibatkan menurunnya kebutuhan akan uang, perbaikan dalam komunikasi (telepon, internet dll) dan jaringan perbankan yang sudah online sampai ke kecamatan memungkinkan dana bisa dikirim antar daerah secara cepat dan mengakibatkan kebutuhan uang menurun. Jadi faktor kelembagaan ini biasanya berubah dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek permintaan uang relatif terhadap volume transaksi bisa dianggap konstan. Demikian pula volume transaksi relatif terhadap pendapatan relatif terhadap pendapatan nasional bisa dianggap mempunyai proposi yang lebih kurang konstan dalam janga pendek dan ditentukan oleh faktor – faktor kelembagaan.

0 komentar:

Posting Komentar